Jumat, 05 April 2013

Setengah Isi Setengah Kosong


By : Ustadz Reza Syafiq Basalamah.


JIKA ISTRI MINTA CERAI ...

Ketahuliah bahwa orang tuanya telah menyerahkan dia sepenuhnya kepadamu.

Tanpa ada paksaan, bahkan engkaulah yang melamar dan memintanya, tanpa intimidasi.

Dan dirimu telah menerima semua beban yang diserahkan dengan ucapanmu:

"Aku terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang disebutkan."

Hanya dengan sebuah ucapan ia menjadi milikmu.

Dan kau menerimanya, Menerima wanita itu dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Padahal….
Kamu tidak pernah turut andil dalam melahirkannya ke dunia ini.
Ibunya selama 9 bulan dengan penuh lemah di atas kelemahannya mengandung istrimu itu.

Kamu tidak pernah turut campur dalam membesarkan dan merawatnya.

Kamu juga tidak pernah merasakan suka duka dalam membesarkan wanita yang sekarang menjadi istrimu.

Dan tatkala Kau datang untuk meminangnya, moment itu adalah suatu hal yang cukup berat bagi Orang tua.

Anak yang dicintai dan dibesarkan akan dilepas dari dekapan mereka

Diserahkan kepadamu, yang entah merekapun tidak dapat memastikan, bagaimana kelak hidupnya bersamamu.

Namun karena perintah ilahi dan amaran Rabbi, dengan segala resiko yang harus diterima, kaupun dinikahkan.

Dengan satu harapan kau dapat menggantikan posisi keduanya, merawat, menjaga, mencintai dan membuatnya bahagia.

Sekarang kenapa dia minta cerai???

Suatu pilihan yang tidak mudah bagi seorang wanita.
Maka Koreksilah dirimu!

Ingatlah kau juga manusia yang tak luput dari dosa
Bila dia berbuat salah, kaupun juga pernah.

Mungkin kau tidak lagi memperhatikannya
Mungkin kau sudah lupa dengan amanat yang Allah berikan padamu
Mungkin ada kata-katamu yang menyakiti hatinya.
Ada tingkahmu yang menoreh luka.
Mungkin kau sudah tak dekat lagi kepada Sang pencipta.

Carilah jawaban-jawaban, untuk kenapa istrimu meminta cerai
Perbaiki dirimu

Mintalah maaf padanya,!
Berjanjilah kau akan berusaha untuk lebih baik untuknya
Katakan cintamu tak pernah pudar, namun kesibukan yang melalaikanmu

Bukalah lembaran baru kembali, Seperti tatkala kau menerimanya dari Ayahnya.

Dan katakan:
" in sya Allah kita akan terus bersama sampai ajal yang memisahkan dan berjumpa kembali di pintu surga"

Tulislah sebuah surat dan katakan:

"Maafkan bila aku terus mencintaimu.

Tapi bisakah kau menghentikan badai?
Aku tak bisa.
Aku bahkan tak kuasa membendung gemuruh di hatiku sendiri .
Aku ingin bersamamu
SELAMANYA"

Finish…. insyaAllah bahtera kembali berlayar dengan derpaan angin sepoi-sepoi..

copas Ummu Ibrahim Titin Rimawati

http://www.youtube.com/watch?v=p3YjEeV0lmw&feature=youtu.be

1 komentar:

  1. Subhanallah...

    Pelajaran yang bermakna, bahkan sebelum membentangkan layar bahtera...

    Semoga kelak jika saya sudah berumah tangga, saya selalu menjaga keseimbangan dalam mengarungi lautan kehidupan, meski terhempas ombak dan tertiup topan...

    Karena bahtera milik sendiri adalah satu-satunya hal yang pasti untuk menuju-Nya...

    BalasHapus